25. A (Late) Thank You Notes

So much things happen in my 24th. Here's the recap. As always, gift to the new age, Quarter century, a short recap about how life treats me before.

Thank You Life:

1. Buat sanctuary idamannya
Jadi sesuai yang aku angankan. Yes, rumah kos Alam Sutra memberi influence banyak tentang pemahaman 'rumah' yang nyaman. Jauh dari kemewahan, tapi kamu bisa merasakan 'wah kamu banget' begitu kamu menjejakkan kaki pertama kali ke dalam. Di dalam ruang seluas 20 meter persegi inilah tertuang elemen, simbol, serta pemaknaan tentang saya. Elemen masa perantauan, hal-hal yang saya sukai, dan diri saya semua tergambarkan di sini. Bisa dibilang ini project terlama yang saya kerjakan sepanjang usia 24 kemarin. Sungguh menikmati setiap proses penggarapannya.

2. Buat calling kesekian kalinya di dunia musik
I don't know it's been how many times my on-off relationship with music journey. Dari jaman 'klasik', pop, mencoba jazz, digital music, mencoba menulis lagu, pasrah ya sudah begitu saja. Hingga akhirnya, di momen 'hanya ingin keluar dari rutinitas yang menyesakkan', eh ujung-ujungnya, musik yang dicari lagi. Perkenalan dengan instrumen baru, Jamie, si alto saxophone akhirnya membawa saya ke dalam perjalanan musik yang baru. Sungguh baru dan berbeda. :)

3. Buat kesukaan lari yang bisa bertumbuh.
Berawal dari usaha ingin kurus karena sudah kegemukan, perjumpaan dengan apps menyenangkan (Nike+) yang sangat memacu semangat berlari, dan juga keberadaan lomba-lomba yang memberikan pengalaman personal baru dalam berlari. Kini lari, lebih tepatnya lari outdoor jadi salah satu bagian hidup yang sangat personal dan berharga. Lebih dari olah raga, lebih dari usaha cari keringat. Banyak pemahaman tentang kehidupan yang baru yang saya dapatkan secara unik lewat pengalaman berlari.

4. Buat komunitas yang suportif dan lintas generasi
Kalau dua tahun kemarin kebanyakan kumpul dengan komunitas bapak ibu dari CY Cell, setahun ini dengan Komsel Alay, saya justru banyak kumpul dengan bocah-bocah belasan tahun, mix juga dengan keluarga muda yang membuat saya bisa akrab dengan kuprit-kuprit mereka. Makin lintas generasi lah akhirnya. Komunikasi lintas generasi dengan balita, remaja, lelajang profesional, keluarga muda, keluarga agak tua, semua tumplek blek. Well di sinilah kita berbagi, bertukar opini, canda, dan belajar saling memberi, dengan dasar kebenaran Kristus.

5. Buat sobat-sobat lama dari jaman SMP/A yang bisa tetap 'growing up' together,
Meski pilihan jalan hidup masing-masing sudah berbeda, saya kagum juga dengan bonding yang bisa terus terjalin di antara kita. Buat keterbukaan berbagi kisah hidup dan update pengalaman sehari-hari dalam level yang baru. Usia, pergulatan seputar karir, perjalanan cinta, hingga nantinya eskalasi perubahan langkah hidup yang kami pilih.

Well it's not 2013 anymore.
But it feels good to know what I feel while turned to 25, rite?

So here we are. a super late notes from my 25 year old.. ago...

:D